Sabtu, 22 Oktober 2011

DÉJÀ VU PHENOMENON



Déjà vu berasal dari bahasa Perancis (dibaca: deZa vy), yang artinya:merasa pernah mengalami situasi yang sama saat ini, dimasa lampau.  Kata déjà vu untuk pertama kali diungkapkan oleh pakar fisika matematika, bernama Émile Boirac(1851 – 1917), didalam bukunya yang berjudul L’ Avenir des sciences psychiques (The Future of Psychic Sciences). Singkatnya, Émile Boirac mengatakan: "Ingatan kejadian dimasa yang akan datang atau belum terjadi! Sedangkan pengalaman masa lampau yg sering muncul dan tergambarkan melalui mimpi kita, akan tetapi jelas nyata terjadi dimasa lampau, tidak masuk dalam kategori déjà vu. Masyarakat timur punya bahasa lain untuk kata déjà vu, contohnya termasuk: karma dan kuwalat. Namun pengelompokan secara empiric tentang apakah benar karma/kuwalat, belum pernah dilakukan, masih sebatas penilaian subjective.



Dari hasil studi menyatakan, 70% umat manusia, paling tidak, pernah sekali mengalami déjà vu Untuk dapat membuktikan secara empiris, belakangan hari para ahli mencoba menggunakan hypnosis untuk membuat simulasi ini.

Type-type Déjà vu terbagi menjadi 3, yaitu: Déjà vécu,  Déjà senti, dan Déjà visité.
  1. Déjà vécu: biasanya diterjemahkan sebagai ‘pernah melihat’ atau ‘pernah mengalami’, kejadian yang sama dimasa lampau.  Déjà vécu mewakili 70% populasi dengan usia antara 15 sampai dengan 25 tahun.
  2. Déjà senti: biasanya diterjemahkan sebagai ‘pernah mengetahui.’  Tidak seperti tanda eksplisit pada Déjà vécu, Déjà senti lebih cenderung kepada pengalaman mental/spiritual, tidak didahului dengan gejala, dan disebabkan oleh kerusakan memori otak.  Kejadian Déjà senti dapat dialami oleh orang yang mempunyai penyakit epilepsi ringan. Penderita epilepsi ternyata mempunyai kelebihan, bukan?
  3. Déjà visité: biasanya diterjemahkan sebagai ‘pernah berkunjung.’  Phenomena ini sangat langka terjadi dan pengetahuan orang tentang Déjà visité masih minim dan misterius! (dalam waktu dekat akan dipraktekan.. ^__*)
Phenomena lain yang terkait dengan Déjà vu adalah: Jamais vu, Presque vu, dan L’esprit de l’escalier.
  1. Jamais vu; biasanya diterjemahkan sebagai ‘tidak pernah melihat’ atau tidak pernah mengalami’, padahal ia sudah sangat familiar sebelumnya.  Biasanya gejala ini dihubungkan dengan penyakit amnesia dan epilepsy.
  2. Presque vu; biasanya diterjemahkan sebagai ‘selalu melihat atau ‘selalu mengalami’, kelainan ini dialami pada penderita epilepsy akut.
  3. L’esprit de l’escalier; biasanya diterjemahkan sebagai ‘tangga  akal/pikiran’, yaitu sudah tahu tapi sulit mengucapkan, dan baru terucap setelah terlambat.  Sebagai contoh adalah, setelah menutup dialog, dia baru dapat mengucapkan inti masalah yang dimaksud yang seharusnya sudah dia sampaikan ketika, sedang atau diakhir penutup pembicaraan.
Orang yg mempunyai kelainan "Déjà visité - L’esprit de l’escalier" menjadi focus penelitian karena para ahli belum mempunyai jawaban logis. Sementara ini orang-orang dengan kelainan types ini diyakini mendapatkan special ability (kemampuan di luar batas hukum alam) atau godsend (utusan langsung), dari Tuhan YME.

Mereka yg segelintir di dunia ini mempunyai keunggulan di luar batas hukum alam, sebab-akibat, ada-tiada. Perilaku mereka agak aneh untuk ukuran kehidupan normal. Saya tidak mengatakan penderita 'autism' masuk dlm kategori ini. Oleh sebab jalan hidupnya terisolir dari lingkungan, orang-orang ini banyak yg menderita penyakit gila total, bahkan mati di usia muda!
Masih penasaran tentang fenomena Deja Vu?? Lihat penjelasan di link di bawah ini..
penjelasan-mengenai-fenomana-dejavu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar